JANGAN HIDUP DI DALAM TEMPURUNG

      Salah satu kunci sukses nabi dan para sahabatnya adalah karena wawasan dan cakrawala berfikir mereka yang sangat luas. Jazirah Arab yang didiami ternyata tidak membuat generasi Islam pertama itu terisolir. Atas bimbingan langsung dari Allah, Nabi Muhammad mengenali betul sejarah bangsa - bangsa yang pernah hidup di masa lampau, sehingga beliau mampu mengambil ibrah darinya.

     Nabi dengan fasih dapat menggambarkan masa ribuan tahun kedepan, dengan prediksinya selalu tepat dan benar. Ketika Parsi dan Romawi sedang berjaya, nabi sudah dapat memastikan kehancurannya. Itulah sebabnya Nabi tidak pernah bersedih hati apalagi sampai putus asa dalam berjuang.

Hidup akan terasa lapang manakala cakrawala berfikir kita yang luas dan berwawasan ke depan. Terbentang di depan mata beberapa jalan yang bisa di pilih dalam menempuh perjuangan. Tidak terpaku pada satu lorong disana yang sempit dan pengap yang akan memaksa pelintasnya untuk berhenti, mundur, atau mati oleh rintangan. Bagi mereka yang punya wawasan yang luas ada seribu satu jalan untuk menggapai tujuan.

     " Apakah mereka tidak melihat dan memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang Allah ciptakan ? ". ( QS Al-A'raaf : 185 ). Ini bentuk rangsangan dan motivasi yang di berikan Allah kepada kaum muslim. Bahwa dunia ini tak selebar daun kelor kok. Dunia ini luas tak sekedar seluas kampung halaman kita. Sudah saatnya untuk kita menasional dan meng internasional. Untuk itu jangan mau hidup di dalam tempurung. Boleh saja kita hidup di daerah terpencil, jauh dari keramaian. Tapi satu hal yang tak boleh terjadi adalah pengebirian dan pembonsaian fikiran.

( SUARA HIDAYATULLAH, edisi ke 7/ nopember 1995 )